Cara Mudah Memahami Subjunctive Wish / If only, As if / As though, dan Would rather
2016/10/15
Cara Mudah Memahami Subjunctive Wish / If only, As if / As though, dan Would rather – Pada posting kali ini
kita akan membahas dengan tuntas berbagai hal yang berkaitang dengan
Subjunctive mulai dari pengertian subjunctive, soal subjunctive, materi
subjunctive, rumus subjunctive, serta contoh Subjunctive dengan cara yang
simple dan mudah.
PENGERTIAN SUBJUNCTIVE
Menurut
Merriam-Webster's Learner's Dictionary
Subjunctive adalah “grammar: of or relating
to the verb form that is used to express suggestions, wishes, uncertainty,
possibility, etc.” Atau dalam bahasa Indonesia, Subjunctive adalah
berhubungan dengan bentuk kata kerja yang digunakan untuk menyatakan saran,
harapan, ketidakyakinan / ketidakpastian, kemungkinan, dll. Pada halaman ini,
kita hanya akan membahas Subjunctive as Wish / Subjunctive yang sering dipakai
untuk mengungkapkan harapan yang tidak mungkin terjadi baik itu di masa depan
(Future Unreal), di masa sekarang (Present Unreal), atau di masa lalu (Past
Unreal). Nah bagi pembaca yang ingin mempelajari juga tentang Subjunctive sebagai Suggestion setelah kata kerja to insist that, to ask that, to recommend that, dll silahkan klik
pembahasan tentang Subjunctive as Suggestion yang telah kami tulis di sini.
Nah,
berkaitan dengan Subjunctive Wish, Harapan yang tidak mungkin terjadi, dikenal
beberapa jenis Subjunctive sebagai berikut:
1. SUBJUNCTIVE WISH
a. Subjunctive Wish (Future Impossible)
Kita
menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak mungkin terjadi di masa depan. Perhatikan pola
kalimat berikut!
S + WISH + (that) + S + WOULD/COULD + V1/BE
faktanya S + WILL NOT/CANNOT + V1/BE
* Fakta
dari Subjunctive ini ditulis dalam modal present (can / will) dan berlawanan dengan
Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat positif, maka
faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya.
Contoh:
1.
I wish I could come to your wedding party tonight.
Fact: I can’t come to your wedding party tonight.
2. Tonight,
I must have a meeting. I wish I would be at your baby shower party.
Fact: I will not be at your baby shower party.
3. I
wish they would not visit the museum again.
Fact: They will visit the museum again.
![]() |
Pengertian, Rumus, dan Contoh Subjunctive |
b. Subjunctive Wish (Present Impossible)
Kita
menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak mungkin terjadi di masa sekarang. Perhatikan
pola kalimat berikut!
S + WISH + (that) + S + VERB2 / WERE
faktanya S + DO NOT/DOES NOT / (IS/AM/ARE) NOT
*
Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan
berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat
positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya.
TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS) tidak
dipakai dalam conditional sentence
Contoh:
1. I
don’t like being here. I wish I were at home now.
Fact: I am not at home now.
2.
This bus is very crowded. I wish we went to Jakarta by train.
Fact: We don’t go to Jakarta by train.
3. Everyone
wishes they didn’t have to work hard to earn more money.
Fact: They have to work hard to earn more money.
4.
Joana wishes Shinta were not so careless.
Fact: Shinta is so careless.
5.
I wish it were not winter here.
Fact: It is winter here.
c. Subjunctive Wish (Past Impossible)
Kita
menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak terjadi di masa lalu. Perhatikan pola kalimat berikut!
S + WISH / WISHED +
(that)
+ S + HAD + V3 / HAD + BEEN
faktanya S + DID NOT + V1 / (WAS/WERE) NOT
* Fakta
dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan
berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat
positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. Wished
dipakai jika harapan tersebut sudah dinyatakan pada masa lampau (Simple Past Tense).
Contoh:
1. I
wish I had studied
harder when I was in college.
Fact: I didn’t study harder when I was in college.
2. Marya
wishes she had done
what her mother
told her.
Fact: She didn’t do what her mother told her.
3. Dina wishes she hadn’t been
so lazy to finish her
script last year.
Fact: Dina was so lazy to finish her script last year.
2. SUBJUNCTIVE IF ONLY
Kita
dapat merubah Conditonal
Sentence Type 2 dan Type 3 dengan menambahkan “only” setelah “if”
sehingga bermakna “jika saja / seandainya saja” (If only). If
Only sering disebut juga salah satu subjunctive dalam bahasa Inggris.
Subjunctive ini dipakai dalam bentuk Present Unreal Wish dan Past Unreal Wish.
a. Subjunctive If Only (Present Impossible)
Kita
menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak mungkin terjadi di masa sekarang. Perhatikan
pola kalimat berikut!
If only + S + VERB2 / WERE
faktanya S + DO NOT/DOES NOT / (IS/AM/ARE) NOT
*
Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan
berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat
positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya.
TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS) tidak
dipakai dalam conditional sentence
Contoh:
If
(only) Tina
knew the location, she'd come.
Fact:
Tina doesn’t know the location.
b. Subjunctive If Only (Past Impossible)
Kita
menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak terjadi di masa lalu. Perhatikan pola kalimat berikut!
If only + S + HAD + V3 / HAD + BEEN
faktanya S + DID NOT + V1 / (WAS/WERE) NOT
* Fakta
dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan
berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat
positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. Wished
dipakai jika harapan tersebut sudah dinyatakan pada masa lampau (Simple Past Tense).
Contoh:
If (only) I had ironed my clothes, I
would have been relax.
Fact:
i didn’t iron my clothes.
c. Subjunctive If Only.. / I wish..
If only dapat digantikan dengan I wish dan klausa result-nya bisa dihilangkan.
Contoh:
1. Tina wishes she knew the location. Fact: she doesn’t know the location.
2. I
wish I had ironed
my clothes. Fact: I didn’t
iron my clothes.
3. SUBJUNCTIVE WOULD RATHER / WOULD
SOONER
Subjunctive ini dipakai dalam bentuk
Present Unreal Wish dan Past Unreal Wish. Subjunctive ini berarti “lebih
mmemilih (orang lain) .....”
a. Subjunctive Would Rather (Present Unreal)
Kita
menggunakan Subjunctive
ini untuk mengungkapkan tentang
sebuah pilihan yang kita harapkan dilakukan orang lain sekarang, namun faktanya
itu tak terjadi. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!
S1 + WOULD RATHER +
(that)
+ S2 + VERB2 / WERE
faktanya S + DO NOT/DOES NOT / (IS/AM/ARE) NOT
*
Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan
berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat
positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya.
TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS) tidak
dipakai dalam conditional sentence
Contoh:
1. I’d
rather he spent his
time with me at
home.
Fact: He doesn’t spend his time with me at home.
*Saya
lebih memilih dia
menghabiskan waktunya bersamaku
di rumah, namun faktanya ia tidak menghabiskan waktunya bersamaku di rumah.
2. I’d
rather you stayed
at home every time I come.
Fact: You don’t stay at home every time I come.
*Saya
lebih memilih kamu ada di rumah setiap aku datang, namun faktanya kamu tidak di rumah setiap
aku datang.
3.c. Subjunctive Would Rather (Past Unreal )
Kita
menggunakan Subjunctive
ini untuk mengungkapkan tentang
sebuah pilihan yang kita harapkan dilakukan orang lain di masa lalu, namun
faktanya itu tak terjadi. Perhatikan pola kalimat di bawah ini!
S + WOULD RATHER +
(that)
+ S + HAD + V3 / HAD + BEEN
faktanya S + DID NOT + V1 / (WAS/WERE) NOT
* Fakta
dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan
berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat
positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. Wished
dipakai jika harapan tersebut sudah dinyatakan pada masa lampau (Simple Past Tense).
Contoh:
1. I'd
rather this bad
condition had never happened to me.
Fact: This bad condition happened to me.
*Saya
lebih memilih keadaan
buruk ini tidak terjadi padaku di masa lalu, tetapi faktanya ini sudah terjadi di
masa lalu.
2.
You would rather I had finished your essay.
Fact: I didn’t finish your essay.
*Kamu
lebih memilih saya sudah menyelesaikan esaimu di masa
lalu, namun faktanya saya tidak menyelesaikannya.
c.
Subjunctive
Would Rather (Negative)
Dalam
kalimat negative, would rather dengan subject yang berbeda (Subjunctive),
bentuk negativenya bukan pada “would
rather / would sooner”. Perhatikan contoh berikut!
Contoh:
She’d
rather you didn’t enter
the class before 9
o’clock.
Not:
She wouldn’t rather you entered
the class before 9
o’clock.
4. SUBJUNCTIVE AS IF / AS THOUGH
(SEOLAH-OLAH / SEAKAN-AKAN)
Klausa
yang diawali oleh as if / as though yang bermakna seolah-olah atau seakan-akan menggambarkan
sebuah situasi yang bukan sebenarnya / sesuatu yang diandai-andaikan terjadi namun faktanya hal tersebut
tidak terjadi.
Subjunctive ini dipakai dalam bentuk Present Unreal Wish (Pengandaian tentang
sesuatu yang tidak terjadi di masa sekarang) dan Past Unreal Wish (Pengandaian
tentang sesuatu yang tidak terjadi di masa lalu).
a. Subjunctive As If / As Though (Present Unreal)
Kita
menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak mungkin terjadi di masa sekarang. Perhatikan
pola kalimat berikut!
S + VERB1 + AS IF/AS THOUGH S + VERB2 / WERE
faktanya S + DO NOT/DOES NOT / (IS/AM/ARE) NOT
*
Fakta dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple present tense dan
berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat
positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya.
TOBE dalam Subjunctive ini hanyalah TOBE (WERE). Ingat!! TOBE (WAS) tidak
dipakai dalam conditional sentence
Contoh:
1.
He says as
if he understood
the subject.
Fact: He doesn’t understand the subject. / He probably doesn’t understand the subject.
2. Maya is eating in
the class as if the teacher didn’t
look at her.
Fact: The teacher looks at her and Maya is eating.
b. Subjunctive As If / As Though (Past Unreal)
Kita
menggunakan Subjunctive ini untuk mengungkapkan harapan yang tidak terjadi di masa lalu. Perhatikan pola kalimat berikut!
S + VERB2 + AS IF/AS THOUGH S + HAD + V3 / HAD + BEEN
faktanya S + DID NOT + V1 / (WAS/WERE) NOT
* Fakta
dari Subjunctive ini ditulis dalam bentuk simple past tense dan
berlawanan dengan Subjunctivenya. Jika Subjunctivenya ditulis dalam kalimat
positif, maka faktanya ditulis dalam kalimat negatif. Begitupula sebaliknya. Wished
dipakai jika harapan tersebut sudah dinyatakan pada masa lampau (Simple Past Tense).
Contoh:
1. Farhan seemed as
if he hadn't slept for hours.
Fact: He slept for hours.
2.
The young
lady delivered a speech as though she had had many achievements.
Fact: She didn’t have any achievements.
c. Subjunctive As If / As Though (Catatan)
1.
Jika diikuti oleh simple present tense, maka as if / as though menyakatakan bahwa kalimat tersebut adalah fakta.
He
looks as if he knows the answer. Fact (He knows the answer)
2.
Jika tenses sebelum as if / as though
adalah simple past tense dan kalusa Subjunctivenya juga dalam simple past
tense, maka kalimat tersebut bermakna sebagai berikut:
Andi looked as if
he knew the answer. Fact (whether Andi knew the answer or not) can only be deduced from the
context.
3. The
past perfect subjunctive setelah as if /
as though mengindikasikan sebuah pengandaian yang tidak terjadi di masa
lalu (unreal past situation). Jika situasinya benar-benar terjadi / fakta, maka
kita memakai aturan tenses yang sebenarnya ex. Past Perfect = Past Perfect,
Simple Past = Simple Past etct. Perhatikan contoh berikut:
Virza seems as if
he hadn't slept for days. Fact (Virza sudah tidak tidur selama berhari-hari dan itu Nampak di wajahnya)
Demikian
sobat englishiana.com pembahasan simple
tentang cara termudah
dalam memahami pengertian, rumus, & contoh subjunctive wish / if only, as if / as though,
dan. would rather / would sooner.
Saya berharap semoga pemahaman kita tentang berbagai hal yang brhubungan dengan pengertian
subjunctive, soal subjunctive, materi subjunctive, dan rumus subjunctive semakin
kaya.
Untuk melihat pembahasan grammar yang lain, silahkan klik di sini.